HIJAB
Bismillahirahmannirahim
Assalamualikum
warrohmatulllahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil
alamin wassolatu wassalamu ala asrafil ambiyai wamursalin sayyidina wamaulana
Muhammad wa’ala alihi wasahbihi ajmain, amma ba’du.
Ikhwatal muslimin
dan muslimah yang dirahmati allah, di dalam kesempatan kali ini saya akan
menyampikan sebuah tausiyah mengenai Hijab. Hijab, beberapa tahun belakang ini,
kita sering kali terdengar kata Hijab. Jadi sedemikian rupa terkenl kata hijab.
Lalu apakah arti dari hijab? Hijab adalah penutup, hijab adalah penghalang. Di
dalam hijab kita mengenal yang namanya berjilbab, jilab itu sendiri adalah
pakaian longgar untuk para wanita muslimah, para wanita yang mengaku cinta pada
Allah SWT.
Jilbab
adalah sebuah pakaian longgar yang kemudian ditambahi kerudung, untuk menutup
aurat wanita yang sholehah. Saya jadi teringat beberapa tahun yang lalu ketika
saya masih di zaman jahilliya, zaman kebodohan. Saya merasa sangat bangga
ketika teman-teman saya memuji keindahan dari rambut indah saya, dan mereka
berkata bahwa saya sangat cantik jika mengenakan pakaian yang seperti ini.
Dikala itu saya masih mengenakan pakaian yang terbuka, ‘tanpa hijab’.
Sampai
kemudian pada suatu titik saya berfikir, memang saya akan terlihat sangat
cantik di mata manusia tapi tidak dimata allah. Cantik dibmata manusia, semua
mata manusia terkesan melihatnya tapi tidak ada artinya bagi allah swt.
Bagi
teman-teman yang masih belum berhijab, kenapa harus ragu? Kenapa harus terus
menunggu? Dan kenapa tidak kita ubah paradigma mengenai hijab itu?
Kalau
kita menunggu menghijabkan hati dulu, mau sampai kapan? Karena sesungguhnya
manusia adalah tempat berbuat salah, dan yang maha benar hanyalah Allah saja.
Jika kalian mengatakan bahwa kalian takut tidak bisa mendapatkan pekerjaan? Percayalah
bahwa Allah telah menciptakan jalan dan rezki yang adil bagi setiap umatnya, kita
tidak perlu bergantung pada manusia.
Tidak
mungkin Allah tidak akan medengarkan do’a kita, selagi kita masih mengingat
diri kepadanya. Jika kalian mengatakan takut tidak bisa terlihat cantik, maka
percayalah bahwa laki-laki yang baik adalah laki-laki yang tidak ingin wanita
kesayangannya dinikmati oleh setiap pasang mata. Lantas kenapa masih takut
berhijab? Takut dilarang suami? Orang tua? Atau pacar? Ya kita harus taat
kepada orangtua tapi kita perlu taat kepada Allah disaat mereka tidak taat
kepada allah swt.
Mari
kita katakan “ bismillahi, saya berhijab mudah mudahan dengan hijab ini saya
akan menjadi hamba yang taat kepadamu ya allah. Yang senantiasa menjalankan
perintahanmu, dan menghindari laranganmu ya allah” maka jangan menunda-nunda
kebaikan, karena sesungguhnya manusia adalah tempat khilaf dan salah.
Teman-teman
sekalian yang saya cintai, sesungguhnya Allah hanya ingin wanita dimuliakan dan
dihargai. Sesungguhnya Allah sangat mencintai kita para wanita, sakiing
cintanya Allah dengan kita para wanita sehingga Allah menurunkan surah khusus
yaitu An-nisa, jadi buat teman-teman yang sudah berijab, Alhamdulillah, maka banyak-banyaklah
bersyukur kepada Allah, karena Allah telah memilih kita diantara semua wanita
untuk berhijab, untuk menutupi aurat kita, dan untuk menutupi keindahan kita.
Tapi
menutup aurat luar saja tidak cukup, hal lain yang harus kita lakukan adalah
belajar. Belajar untuk memakai hijab yang benar sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah.
Seperti
di dalam surah Al Ahzab alat 59 yang artinya “Wahai nabi, katakanlah kepada
istri, kepada anakmu dan kepada istri orang mukmin. Pakailah jilbab untuk
menutupi auratmu, demiian kamu mudah dikenal dan tidak diganggu.”
Hijab
adalah kesederhanan. Memakai hijab adalah bukti cinta kepada allah swt. Memakai
hijab juga merupkan bukti asli bahwa kita malu kepada allah. Memakai jilbab
adalah untuk orang-orang yang senantiasa menuju kepada Allah. Memakai hijab
adalah untuk orang-orang yang senantiasa cinta kepada Allah. Sekali lagi hijab
adalah kesederhanaan, bukan penghias, dengan hijab membuat kita lebih mudah
dikenal, yaitu dikenal sebagai wanita muslim, dan hijab merupakan pelindung diri
kita untuk menjadi wanita-wanita yang mulia, yaitu wanita-wanita penghuni
syurga. Insyaallah.
Demikian yang dapat
saya sampaikan, apabila ada salah kata yang tidak berkanan saya minta maaf yang
sebesar-besarnya karena kesalahan berasal dari saya sendiri dan kebenaran hanya
berasal dari Allah Subhana Wattaa’la saja.
Wabillah Hitaufik
Wal hidayah
Wassalamualaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh
0 comments:
Post a Comment