Friday, January 1

Tabligh Hijab


HIJAB

Bismillahirahmannirahim
Assalamualikum warrohmatulllahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil alamin wassolatu wassalamu ala asrafil ambiyai wamursalin sayyidina wamaulana Muhammad wa’ala alihi wasahbihi ajmain, amma ba’du.

Ikhwatal muslimin dan muslimah yang dirahmati allah, di dalam kesempatan kali ini saya akan menyampikan sebuah tausiyah mengenai Hijab. Hijab, beberapa tahun belakang ini, kita sering kali terdengar kata Hijab. Jadi sedemikian rupa terkenl kata hijab. Lalu apakah arti dari hijab? Hijab adalah penutup, hijab adalah penghalang. Di dalam hijab kita mengenal yang namanya berjilbab, jilab itu sendiri adalah pakaian longgar untuk para wanita muslimah, para wanita yang mengaku cinta pada Allah SWT.
Jilbab adalah sebuah pakaian longgar yang kemudian ditambahi kerudung, untuk menutup aurat wanita yang sholehah. Saya jadi teringat beberapa tahun yang lalu ketika saya masih di zaman jahilliya, zaman kebodohan. Saya merasa sangat bangga ketika teman-teman saya memuji keindahan dari rambut indah saya, dan mereka berkata bahwa saya sangat cantik jika mengenakan pakaian yang seperti ini. Dikala itu saya masih mengenakan pakaian yang terbuka, ‘tanpa hijab’.
Sampai kemudian pada suatu titik saya berfikir, memang saya akan terlihat sangat cantik di mata manusia tapi tidak dimata allah. Cantik dibmata manusia, semua mata manusia terkesan melihatnya tapi tidak ada artinya bagi allah swt.
Bagi teman-teman yang masih belum berhijab, kenapa harus ragu? Kenapa harus terus menunggu? Dan kenapa tidak kita ubah paradigma mengenai hijab itu?
Kalau kita menunggu menghijabkan hati dulu, mau sampai kapan? Karena sesungguhnya manusia adalah tempat berbuat salah, dan yang maha benar hanyalah Allah saja. Jika kalian mengatakan bahwa kalian takut tidak bisa mendapatkan pekerjaan? Percayalah bahwa Allah telah menciptakan jalan dan rezki yang adil bagi setiap umatnya, kita tidak perlu bergantung pada manusia.
Tidak mungkin Allah tidak akan medengarkan do’a kita, selagi kita masih mengingat diri kepadanya. Jika kalian mengatakan takut tidak bisa terlihat cantik, maka percayalah bahwa laki-laki yang baik adalah laki-laki yang tidak ingin wanita kesayangannya dinikmati oleh setiap pasang mata. Lantas kenapa masih takut berhijab? Takut dilarang suami? Orang tua? Atau pacar? Ya kita harus taat kepada orangtua tapi kita perlu taat kepada Allah disaat mereka tidak taat kepada allah swt.
Mari kita katakan “ bismillahi, saya berhijab mudah mudahan dengan hijab ini saya akan menjadi hamba yang taat kepadamu ya allah. Yang senantiasa menjalankan perintahanmu, dan menghindari laranganmu ya allah” maka jangan menunda-nunda kebaikan, karena sesungguhnya manusia adalah tempat khilaf dan salah.
Teman-teman sekalian yang saya cintai, sesungguhnya Allah hanya ingin wanita dimuliakan dan dihargai. Sesungguhnya Allah sangat mencintai kita para wanita, sakiing cintanya Allah dengan kita para wanita sehingga Allah menurunkan surah khusus yaitu An-nisa, jadi buat teman-teman yang sudah berijab, Alhamdulillah, maka banyak-banyaklah bersyukur kepada Allah, karena Allah telah memilih kita diantara semua wanita untuk berhijab, untuk menutupi aurat kita, dan untuk menutupi keindahan kita.
Tapi menutup aurat luar saja tidak cukup, hal lain yang harus kita lakukan adalah belajar. Belajar untuk memakai hijab yang benar sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah.
Seperti di dalam surah Al Ahzab alat 59 yang artinya “Wahai nabi, katakanlah kepada istri, kepada anakmu dan kepada istri orang mukmin. Pakailah jilbab untuk menutupi auratmu, demiian kamu mudah dikenal dan tidak diganggu.”
Hijab adalah kesederhanan. Memakai hijab adalah bukti cinta kepada allah swt. Memakai hijab juga merupkan bukti asli bahwa kita malu kepada allah. Memakai jilbab adalah untuk orang-orang yang senantiasa menuju kepada Allah. Memakai hijab adalah untuk orang-orang yang senantiasa cinta kepada Allah. Sekali lagi hijab adalah kesederhanaan, bukan penghias, dengan hijab membuat kita lebih mudah dikenal, yaitu dikenal sebagai wanita muslim, dan hijab merupakan pelindung diri kita untuk menjadi wanita-wanita yang mulia, yaitu wanita-wanita penghuni syurga. Insyaallah.
Demikian yang dapat saya sampaikan, apabila ada salah kata yang tidak berkanan saya minta maaf yang sebesar-besarnya karena kesalahan berasal dari saya sendiri dan kebenaran hanya berasal dari Allah Subhana Wattaa’la saja.

Wabillah Hitaufik Wal hidayah
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    

0 comments:

Post a Comment