Sunday, December 11

Deskripsi Lagu Daerah Samarinda


Balarut Di Sungai Mahakam
Cipt. Drs. Djuriansyah SE

Balarut di Sungai Mahakam
Sungai Mahakam
Memecah buih
Basinar putih
Diayun angin pohon rumbia

Prahu tambangan
Balarut banyu
Membawa urang
Basinggah-singgah di jembatan

Dari hulu sungai Mahakam
Tambangan bawa hasil bumi
Batubara wan batang kayu

Matan jaman Mulawarman
Tambangan balarut sini
Kada heran balarut di sungai Mahakam
Kada heran balarut di sungai Mahakam
  
Deskripsi:
Subjektif: Lagu ini mengunakan bahasa kutai, lagu ini memiliki makna kehidupan di aliran sungai mahakam, yaitu balarut memiliki arti tenang hingga terhanyut, jadi Balarut di sungai mahakam yaitu terhanyut merasakan keindahan sungai mahakam dengan aktivitas tambangnya dia antara tenangnya air, dan orang-orang berlalu lalang mengujungi atau melewati jembatan mahakam.  Dan sejak dulusungai mahakam di jadikan sebagai alu lintas pembawa hasil tambang, yaitu batu bara dan kayu. Sejak zaman kerajaan, pertambangan selalu lewat disungai mahakam, jadi siapapun tidak ada yang heran jika, Terhanyut merasakan keindahan mahakam.  Lagu ini berirama riang gembira, dan di kemas dengan indah sehingga orang yang mendengarya menjadi ikut bahagia.
Objektif: Lagu ini di kemas dengan sangat ringan sehingga memberi kenyamanan dengan mendengarkan lagunya. Alunan lagu ini nyaman untuk di nyanyikan bersama-sama. Lagu ini berirama riang gembira, dan di kemas dengan indah sehingga orang yang mendengarya menjadi ikut bahagia.



Nasi Bekepor
Cipt. H. Ismed Rizal

Gangan lah labu tontong bengkela
Sanga cabe’ salai pedas rasanya
Jero’ tegaron pucuk sawiinya
Sambalah kacang nyaman Rasanya

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu
Ase’ lah makan mandi’ tahu-tahu
Apalagi nasinya si beras baru
Mentuha lalu mandi’ di imbu

Gangan lah terong bebawang hutan
Tontong lah poto’ si gence ruan
Panggang jelawat banyak lemaknya
Pirik lah cabe pedas rasanya

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu
Ase’lah makan mandi’ tahu-tahu
Apalagi nasinya si beras baru
Bentuha lalu mandi’ di imbu

Itu makanan etam di Kutai
Nyaman dimakan sesudah bejohor
Amunlah adat etam di kutai
Habis berega terus behonjor

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu
Ase’lah makan mandi’ tahu-tahu
Apalagi nasinya si beras baru
Bentuha lalu mandi’ di imbu

 Deskripsi:
Subjektif: lagu ini sangat rmenarik arena menggunakan bahasa daerah kutai, dengan irama riang, sehingga hal ini memberikan nilai tamnbah, karena orang yang mendengarnya menjadi bahagia dan senang, dan dengan lagu ini orang-orang yangmendengrnya menjadi bahagia.selain itu lagu inimengangkat tema makana, sehingga membuat orng yang mendengarny teringat dengan nasi bekepor.
Objektif:  Lagu ini bercerita tentang makanan khas daerah, yaitu nasi bekepor, nasi bekepor adalah nasi  liwet dengan campuran, minyak sayur, rempah-rempah dan potongan ikan asin.  Nasi ini dapat di makan dengan lauk lain, seperti daging masak bumi hangus, dan sayur gangan asam kukar. Daging masak bumi hangus semacam daging bumbu kecap. Gangan asam kukar adalah sejenis sayur asem, seperti pindang hanya jauh lebih berbumbu, dengan memakai kepala ikan dan ubi manis. Lagu ini di suguhkan dengan irama yang menarik, sehinnng nyaman untuk di nyanyikan lah orang banyak. Lagu ini di ciptakan untuk mempopulerkan nasi ekepor, agar tidak punah, shingga masakan khas kalimantan timur ini tidakpunah. 



Lembuswana
Cipt. Rini Esti Utami

Jalan di koa raja kutaikertanegara
ada lambang kerajaan tegak megah di sana
lembuswana lambang kota raja

walau wujud tak nyata rakyat mempercayainya
bercirikan kepala singa dan bermahkota
berbelalai sayap burung garuda
lembuswana jadi mitos melegenda
mari kita jaga bersama

jalan di kota raja kutai kertanegara
pasti akan erkenang mitos lembuswana
lembuswana lambang kota raja
lembuswana lambang kota raja

Definisi:
Subjektif: lagu lembuswana ini nyaman di dengar dengan irama yang khas dan berubah–ubah sehingga menghasilkan nada suara yang baik. Tetapi nada dasar yang di gunakan terlalu tinggi sehingga susah di nyanyikan oleh pria yang memilik suara bass atu bariton. Lagu ini nyaman di dengar dengan irama musik yang mendayu-dayu sehingga orang yang mendengar terhanyut ke dalam isi lagu tersebut.

Objektif: Lagu ini bercerita tentang lembuswana, sebagai lambang kerajaan kutai kertanegara atau sekarang lebih di kenal dengn kabupaten kuti kertanegara. Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Hewan ini memiliki semboyan Tapak Leman Ganggayaksa. Lembuswana merupakan hewan yang disucikan karena merupakan tunggangan Dewa Batara Guru dalam memberikan petuah dan petunjuknya. Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan. Kini lembuswana menjadi mitos melegenda, lagu ini mengajak untuk melestarikan dan menjaga lembuswana, agar mitos tersebut tidak punah
    

0 comments:

Post a Comment